Catatan pagi, 01/08/07
Aku adalah pemuda yang tidak percaya pada slogan
Karena patriotistik sangat mustahil akan tumbuh pada jiwa hipokris
Dan keyakinan meraba gamang
Bukankah seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara sehat
Kalau ia mengenal objeknya dengan baik dan sehat pula
Kita hanya dapat mencintai Islam dengan sehat
Bila kita mampu mengenal Islam secara sehat pula
Sementara menjadi bagian dari estafeta da’wah ini
Sebagai perwujudan militansi yang kita dengung-dengungkan
Dengan sendirinya akan diburu, dan memburu
Hingga buru-memburu, selalu dan begitu selalu
Dengan kata lain dasar keberafiliasian kita dipertanyakan disini
Selalu, begitu seterusnya
Mereka yang karena terkungkung
Hingga masuk dan tercelup pada satu warna
Karena tidak berdaya
Dan mereka yang karena terbawa arus hingga terseret
Karena tidak memiliki tambatan sebagai keyakinan yang disadari
Aku bukanlah…
Generasi figuran
Generasi picisan
Generasi ekoran
Yang hanya nyengir, mengangguk-angguk
Membeo pada keyataan
Seperti burung beo kandangan
Mari berenung sejenak
‘Najlis ma’an nu’min sa’atan’
Dan kepada para salafiyien mari kita bermaaf-maafan
Maafkan wahai nubuwah
Maafkan wahai Khulafa’ur Rasyidien
Maafkan wahai tabi’in dan tabi’ut tabi’in
Maafkan, maafkan, dan maafkan wahai salafiyiena sholihien
Dan kepada-Mu Ya Rabb
Cambuk selalu semangat kami
Hingga terpacu terus langkah juang kami
Dan aku minta maaf pada ikhwati fillah
Secukupnya…”
Atas diriku segalanya
Bakkan
Malang, 01 Agustus ‘07
kontrakan ikhwan kammi
JERIT LEPAs SUKMA
Ooooohh...
Lepaskanlah jiwaku dalam kurungan
Biarkan bebas terbang melayang
Melampaui gunung-gunung terbang menjulang
Mencari cinta kasih dan sayang
Oooohh...
Aku tak ingin dipagari rupa lagi
Kusuka bebas terbang tinggi menganai
Nikmati segala hidup aneka puspa warna diri
Dalam alam yang tak terbatasi
Aaaaahh...
Duuuhh...
Rintih ragaku seperti disekap erat
Aku hanya ingin bebas merdeka tak bersekat..!!
Mengabdi pada jiwaku
Karena kehendakku untuk diriku
Dalam gerak sukma kasihku
Heeeehh......
Dengarkahhhhh...??!!
Kusuka hidup bebas merdeka
Gerakkan sukma suka jiwa
Yang menyatu dalam mata batinku
Menjelma dalam indah kata-kata-Mu
B’kan
Malang, 19 september ‘07
Aku tulis sajak ini
di bulan yang mudah-mudahan suci
dan agung dalam jagad sukmaku
suci dan agung pada penglihatan mata batinku
suci dan agung dalam berkah rasaku
suci dan agung yang kuyakini dari diriku
dan jiwaku bergandeng-Nya.
Ibu ceritakan padaku tentang ikhwan sejati !!!
Seorang gadis remaja bertanya pada ibunya
Ibu ceritakan padaku tentang ikhwan sejati !
Berkali gadis alif itu meminta
Sang ibu tersenyum mengelusnya dan menjawab
Anakku…
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bahunya yang kekar
Tetapi dari kasih sayangnya pada orang-orang di sekitarnya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari suaranya yang lantang
Tetapi dari kelembutannya menyuarakan kebenaran
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari sahabat-sahabat disekitarnya
Tetapi dari persahabatannya pada generasi muda bangsanya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari bagaimana dia dihormati di tempat kerjanya
Tetapi bagaimana dia dihormati didalam rumahnya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya pukulannya
Tetapi dari sikap bijaknya memahami persoalan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari dadanya yang bidang
Tetapi dari hati yang ada dibalik itu
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari banyaknya akhwat yang memujanya
Tetapi dari komitmennya terhadap akhwat yang di cintainya
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari jumlah barbel yang dikeluarkanya
Tetapi dari ketabahannya menjalani lika-liku kehidupan
Ikhwan sejati bukanlah dilihat dari kerasnya dia membaca al-qur’an
Tetapi dari konsistennya dalam menjalankan apa yang ia baca
Setelah itu, gadis alif itu kembali bertanya
Siapakah yang dapat memenuhi kriteria itu ibu?
Sang ibu memberinya buku
Pelajarilah tentang “dia“ !
Bakkan
Malang 26 september ‘07
TAFAKKUR
Tuhan, saat aku menyukai seorang teman
Ingatkanlah aku bahwa akan ada suatu akhir
Hingga aku tetap bersama sesuatu yang tak pernah akhir dan berakhir
Tuhan, ketika aku merindukan seorang kekasih
Rindukanlah aku kepada yang rindu cinta sejati-Mu
Agar kerinduanku terhadap-Mu semakin menjadi
Tuhan, jika aku hendak mencintai seseorang
Temukanlah aku dengan orang yang mencintai-Mu
Agar bertambah kuat cintaku pada-Mu
Tuhan, ketika aku sedang jatuh cinta
Jagalah cinta itu agar tidak melebihi cintaku pada-Mu
Tuhan, ketika aku berucap aku cinta pada-Mu
Biarkanlah kukatakan kepada yang hatinya terpaut pada-Mu
Agar tidak jatuh dalam cinta yang bukan karena-Mu
Sebagaimana orang bijak berucap
Mencintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai seseorang bukanlah apa-apa
Dicintai oleh orang yang aku cuntai sangatlah berarti
Tetapi dicintai sang pencipta adalah segalanya
Bakkan
Malang-07-romadhon-1428
Tidak ada komentar:
Posting Komentar